– Turnamen pencak silat bertajuk internasional pencak silat Indonesia Open Championship 2022 hari ini rampung digelar di Padepokan Silat TMII, Jakarta Timur, Rabu (17/8/2022). Pertandingan yang dibuka oleh Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Chandra Bhakti, pada Sabtu akhir pekan lalu itu berlangsung meriah dan menuai beragam apresiasi dari berbagai pihak. Ajang ini juga sekaligus menjadi ajang seleksi pesilat yang diproyeksikan menuju persiapan SEA Games Kamboja Tahun 2023 sebagai sasaran antara Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang telah memiliki payung hukum melaluiPeraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2021.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Harian PB IPSI,BennyGautama Sumarsono saat memantau jalannya final pertandinganantara IPSI Sulawesi Selatan berhadapan dengan Thailand di gelanggang Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta Timur. Animo para atlet pencak silat yang cukup besar padaInternationalPencak Silat Indonesia OpenChampionship2022 membuat Benny yakin bahwa cabang olahraga asli dari Indonesia ini patut diperhitungkan untuk dapat diakui pada ajang Olimpiade. “PB IPSI akan terus bekerja keras dan mendukung pemerintah terutama dalam mengimplementasikan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) sebagai cabor prioritas yang telah dikaji dan diperhitungkan untuk membawa prestasi Pencak Silat pada sasaran utama DBON, yakni Olimpiade,” kata Benny.
Tentunya PB IPSI akan mengambil peran dalam implementasidokumen rencana induk yang berisikan arah kebijakan pembinaan dan pengembangan keolahragaan nasional yang dicanangkan Menpora Zainudin Amali, dimana cabang olahraga Pencak Silat masuk ke dalam 14 cabor prioritas DBON. Seperti diketahui, ajang ini diikuti 804 pesilat dari berbagai negara seperti Malaysia, Thailand, Jepang hingga Belanda turut berpartisipasi pada agenda tahunan PB IPSI yang diselenggarakan setiap peringatan hari Kemerdekaan Indonesia. Hal tersebut menjadi pengingat dan komitmen PB IPSI untuk terus menjaga Pencak Silatsebagai Warisan Budaya Tak Benda(Intangible Cultural Heritage)oleh UNESCO pada tahun 2019.